PINRANG – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pinrang, Muhammad Nur, mengapresiasi keterbukaan informasi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam penanganan demonstrasi yang terjadi Agustus lalu dan berujung pada kerusakan fasilitas publik.

Nur menyebut keterbukaan Polri memudahkan jurnalis memperoleh data akurat dari sumber resmi. “Polri sangat terbuka dalam memberikan informasi. Hal ini mendukung kerja-kerja jurnalis di lapangan,” ujarnya, Selasa, 23 September 2025.

Ia menilai transparansi aparat penegak hukum merupakan kunci akurasi pemberitaan sekaligus membangun kepercayaan publik. Akses yang diberikan Polri, kata Nur, memungkinkan wartawan melaporkan perkembangan peristiwa secara faktual dan cepat.

Terkait kerusakan fasilitas saat aksi, Nur menilai situasi yang dihadapi Polri cukup kompleks. “Polri harus menjamin hak masyarakat untuk berunjuk rasa, tetapi juga wajib menjaga keamanan dan fasilitas publik dari tindakan anarkis,” jelasnya.

Ia mendukung langkah cepat Polri menangkap pihak yang diduga terlibat perusakan. Menurutnya, penindakan tegas diperlukan untuk menegakkan hukum dan memberi efek jera.

Meski begitu, Nur mengingatkan pentingnya profesionalisme dan proporsionalitas aparat di lapangan. Penanganan massa, ujarnya, harus sesuai prosedur standar guna mencegah eskalasi.

“Transparansi proses hukum terhadap para tersangka juga harus konsisten. Komitmen keterbukaan yang sudah baik ini perlu dipertahankan di setiap tahapan,” tambahnya.

Nur berharap sinergi antara Polri dan insan pers dapat terus ditingkatkan. “Kami dari PWI Pinrang siap bersinergi dengan Polri untuk menyampaikan informasi yang akurat dan bertanggung jawab,” pungkasnya.