
-->
Palu – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ganesha, melalui Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), mencatat prestasi sebagai perguruan tinggi dengan jumlah pemenang terbanyak dalam Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) 2025 wilayah III. Sebanyak 18 tim lolos pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
Salah satu penelitian yang lolos hibah berjudul Pengembangan Manajemen Pangan Berkelanjutan di Sulawesi Tengah: Analisis Strategi Branding dan Teknologi untuk Meningkatkan Daya Saing. Kegiatan ini diwujudkan melalui Focus Group Discussion (FGD) pada Sabtu, 9 Agustus 2025, di Aula SDN Inpres I Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu.
FGD membahas persepsi pemangku kepentingan, tantangan dan peluang pengembangan pangan berkelanjutan, strategi branding produk lokal, peran teknologi, serta rekomendasi kebijakan berbasis kolaborasi multi-pihak.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan sambutan Ketua RT Kelurahan Lere.
“Kami mendukung sepenuhnya kegiatan ini sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di sektor kelautan,” ujarnya Ketua RT Kelurahan Lere.
Ketua Tim Peneliti, Zulkifli Zainuddin, menegaskan hibah ini sepenuhnya bersumber dari Kemendiktisaintek melalui skema Hibah Penelitian Dosen Pemula (PDP) 2025.
“Tujuannya mendorong terciptanya produk unggulan Sulawesi Tengah yang berdaya saing nasional dan internasional, baik dari segi kuantitas maupun kualitas,” jelasnya.
Narasumber utama, Ibrahim R. Mangge dari Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah, memaparkan kebijakan ketahanan pangan daerah yang selaras dengan program hilirisasi pertanian nasional.
“Pemerintah daerah selalu menyelaraskan program pertanian dengan kebijakan nasional, meski masih menghadapi tantangan alam dan keterbatasan anggaran,” katanya.
Dalam sesi diskusi, warga mengusulkan bantuan alat produksi terasi, penyediaan perahu nelayan, percepatan program 1.000 perahu pemerintah kota, serta dukungan dinas terkait untuk pengembangan usaha pesisir.
Kegiatan ini dihadiri 15 warga, anggota tim peneliti Tohiroh serta mahasiswa Agung Laksono Putra. FGD berakhir pukul 12.00 WITA, ditutup dengan foto bersama dan jamuan makan siang.